Minggu, 01 November 2020

Stater

 Senin, 11 Februari 2013

SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR



FUNGSI SISTEM STARTER

Sistem starter berfungsi memberikan tenaga putar bagi mesin untuk memulai siklus kerja mesin.
         
          Pembagian Sistem Starter Sepeda Motor Secara Umum :
           
1)      Sistem Starter Elektrik
Pada umumnya menggunakan motor listrik, yang dipasangkan/ dihubungkan dengan poros engkol menggunakan perantara roda gigi maupun rantai. Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai, dan motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan adalah konstruksi motor starter harus sekecil mungkin. Kebanyakan sistem starter menggunakan motor seri arus searah (DC).

2)      Sistem Starter Manual / Kick Starter
Merupakan sistem starter dengan menggunakan tuas/engkol, dan dihubungkan ke poros engkol melalui serangkaian mekanisme poros, pegas dan roda gigi penghubung. Sistem starter tipe ini dioperasikan secara manual, untuk dapat menghidupkan mesin maka kita perlu mengoperasikan sistem starter dengan cara menekan/menginjak tuas/engkol starter sampai mesin hidup.

1.   SISTEM STATER ELEKTRIK

Komponen Sistem Starter Elektrik

1)      Baterai, merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk mensuplai energi listrik tegangan rendah (pada sepeda motor menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt) ke sistem pengapian, starter, lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan apabila diperlukan sesuai beban/sistem yang memerlukannya.
2)      Kunci Kontak, berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (On-Off) rangkaian kelistrikan sepeda motor.
3)      Relay Starter (Magnetic Switch), sebagai relay utama system starter yang berfungsi untuk mengurangi rugi tegangan yang disalurkan dari baterai ke motor starter.
4)      Saklar Starter (Starter Switch), berfungsi sebagai saklar starter yang bekerja pada saat kunci kontak pada posisi ON.
5)      Motor Starter, merupakan motor starter listrik (kebanyakan tipe DC) yang berfungsi untuk mengubah tenaga kimia baterai menjadi tenaga putar yang mampu memutarkan poros engkol untuk menghidupkan mesin.

Prinsip kerja Sistem Starter Elektrik

1)    Saat Kunci Kontak Off
Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem starter terputus, tidak ada arus yang mengalir sehingga sistem starter tidak dapat digunakan.

2)    Saat Kunci Kontak On
a)      Kunci kontak posisi ON, tetapi tombol starter tidak ditekan. Tombol starter tidak ditekan (posisi OFF) menyebabkan arus dari sumber tegangan (baterai) belum mengalir ke sistem starter sehingga sistem starter belum bekerja
b)      Kunci kontak posisi ON dan tombol starter ditekan. Apabila tombol starter ditekan (posisi START) pada saat kunci kontak ON, maka kemudian sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan mengalir :
Baterai ⇒Sekering ⇒Kunci Kontak (ON) ⇒Kumparan Relay
Starter ⇒Tombol Starter (START) ⇒massa.
Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kumparan relay starter sehingga menghubungkan arus utama starter dari baterai menuju ke motor starter. Motor starter mengubah arus listrik dari baterai menjadi tenaga gerak putar, kemudian memutarkan poros engkol mesin untuk menghidupkan mesin.

Mekanisme Penggerak/Penghubung Sistem Starter

Motor starter tidak terhubung secara langsung dengan poros engkol, melainkan dihubungkan melalui mekanisme penggerak/ penghubung. Tujuan mekanisme penghubung ini antara lain :
1.      Meningkatkan momen putar motor starter melalui perbandingan/reduksi roda gigi perantara, dan
2.      Memungkinkan ditambahkannya mekanisme kopling satu arah yang akan melepaskan hubungan putaran motor starter dengan poros engkol setelah mesin hidup.

Terdapat dua jenis mekanisme penggerak/penghubung motor starter pada sepeda motor, yaitu: 1) Mekanisme penghubung menggunakan sprocket & rantai penggerak, dan 2) Mekanisme penghubung menggunakan roda gigi (gear).


Mekanisme Kopling Satu Arah

Mesin akan mulai berputar karena digerakkan oleh motor listrik melalui perantaraan rantai starter atau roda gigi. Agar setelah mesin hidup motor starter tidak ikut berputar pada rotor flywheel dipasangkan mekanisme kopling satu arah.

2.   SISTEM STARTER MANUAL

Jenis Kick Starter Menurut Konstruksi dan Cara Kerjanya :

1)      Primary Starter
Roda gigi starter pada mainshaft berputar bebas pada porosnya, tetapi saling berhubungan terhadap rumah kopling dimana rumah kopling itu saling berhubungan dengan poros engkol.
Dengan demikian apabila roda gigi starter pinion berputar, akan menggerakkan roda gigi starter pada mainshaft dan countershaft sehingga timbul tenaga untuk memutarkan rumah kopling sekaligus juga poros engkolnya. Keuntungan jenis primary starter ialah motor dapat dihidupkan meskipun transmisi berada dalam salah satu kecepatan. Hal ini disebabkan karena roda gigi starter pada mainshaft dapat berputar bebas pada porosnya. Tentunya kopling harus ditekan agar transmisi tidak ikut berputar. Primary starter pada umumnya digunakan pada sepeda motor tipe Sport

2)      Conventional Starter
Roda gigi starter pada countershaft dan pada mainshaft juga berfungsi sebagai roda gigi transmisi pertama (gigi 1). Karena gigi pertama pada mainshaft konstruksinya menjadi satu dengan porosnya, sedangkan poros tersebut berhubungan dengan pusat koling (clutch center), maka starter tidak dapat
berfungsi bila transmisi berada dalam salah satu kecepatannya, meskipun kopling ditekan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kick starter jenis conventional starter hanya dapat berfungsi/digunakan apabila posisi gigi transmisi dalam keadaan bebas (Netral). Conventional starter pada umumnya digunakan pada sepeda motor tipe Cub.

Tipe roda gigi pinion menurut konstruksinya dibedakan menjadi dua, yaitu :
1)      Roda gigi pinion tipe ratchet
Roda gigi pinion selalu saling berhubungan (constantmesh) dan bebas berputar bersama dengan roda gigi starter pada countershaft. Apabila pedal kick starter ditekan/diayun, ratchet akan bergeser ke arah roda gigi pinion dan merapat. Akibatnya tenaga putaran poros starter disalurkan melalui ratchet ke roda gigi starter pinion untuk menggerakkan roda gigi starter pada crankshaft. Bergesernya ratchet saat poros starter berputar adalah akibat dari jalur-jalur pada poros starter yang berbentuk “helical”. (Ratchet merupakan suatu alat yang bergigi dan berpasangan dimana apabila saling bersentuhan, meneruskan pergerakannya ke arah perputaran tertentu, dan tidak meneruskan pergerakannya ke arah perputaran yang berlawanan.)
2)      Roda gigi pinion tipe sliding
Roda gigi pinion dalam keadaan bebas dan tidak saling bersentuhan dengan roda gigi starter pada countershaft. Pergeseran roda gigi pinion adalah akibat dari bentuk jalur-jalur pada poros yang berbentuk “helical”.



       Jika anda ingin melihat selengkapnya bisa klik disini Download untuk mendapatkan filenya. semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungannya!!!

Selasa, 08 September 2020

STATER

 

Pemeriksaan Sistem Setater Listrik

 Selamat datang di blog Tofan Seh Ahmad !!, Info kali ini adalah tentang Sistem stater !! Semoga tulisan singkat dengan kategori Kelistrikan !! Motor !! Otomotif !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan

Pemeriksaan Sistem Starter Listrik

Kelistrikan, Mesin, Sepeda Motor

Pemeriksaan Sistem Starter Listrik Sepeda Motor

Agar memperoleh diagnosis yang benar tentang gangguan yang terjadi pada system starter, maka perlu dilakukan langkah-langkah pemeriksaan, yaitu

1. Pemeriksaan Baterai,

  • Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila cairan baterai berkurang, tambahkan air suling sampai batas atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.
  • Memeriksa  berat  jenis  cairan  baterai.  Berat  jenis  cairan elektrolit baterai dalam kondisi penuh adalah 1,285 Kg/l

2. Pemeriksaan Sikat/Brush Motor Starter

Panjang sikat / brush (batas servis : 4 mm)

3. Pemeriksaan Komutator Motor Starter

Periksa Lempengan komutator terhadap adanya perubahan warna, jika terdapat perubahan warna secara berpasangan berarti terdapat kumparan armature yang terhubung singkat (motor starter harus diganti baru).

Catatan : Jangan menggunakan amplas untuk membersihkan komutator.

  • Periksa kontinuitas diantara pasangan lempengan komutator (harus ada kontinuitas).
  • Gambar 2. Pemeriksaan kontinuitas diantara pasangan lempengan komutator



  • Periksa kontinuitas antara lempengan komutator dan poros armature (tidak boleh ada kontinuitas)


  • Gambar 3. Pemeriksaan kontinuitas antara lempengan komutator dan poros armature

4. Pemeriksaan Terminal Motor Starter

Periksa kontinuitas antara terminal kabel dan pemegang/penahan sikat dan juga terminal kabel dan ujung sikat.

Gambar 3. Pemeriksaan Sikat Arang Dan Rumahnya

Catatan : Terminal kabel dan penahan sikat tidak ada kontinuitas : normal
Terminal kabel dan ujung sikat ada kontinuitas : normal

5. Pemeriksaan Relay Starter (Magnetic Switch)

  • Menekan tombol starter pada saat kunci kontak posisi ON.
    Kumparan relay starter normal jika terdengar bunyi “Klik” dari dalam unit relay starter.
  • Apabila tidak ada bunyi “Klik”, lakukan pemeriksaan lanjut
  • Mengukur  tegangan  yang  keluar  dari  kumparan  relay starter, menuju ke tombol starter. Spesifikasi : Harus ada tegangan sekitar 12 V pada saat kunci Kontak posisi ON.
  • Apabila tidak ada tegangan, lepaskan relay starter dari rangkaian, kemudian periksa kontinuitas kumparan relay starter. Spesifikasi : Harus ada kontinuitas.
  • Switch)

6. Pemeriksaan Kopling Starter

Pasang driven gear pada rumahnya, kemudian periksa dari kelancaran putaran pada satu arah dan pada arah yang berlawanan tidak berputar.

Gambar 5. Kopling starter

Buka starter clutch dan periksa pada bagian-bagian :
Permukaan yang kontak dengan roler, Keausan pada gigi-gigi, Keausan pada roler, Perubahan bentuk pada per

Gambar 6. Komponen kopkling starter

Dari uraian singkat diatas kami harap kita dapat melakukan pemeriksaan sistem starter listrik sepeda motor sendiri dirumah