Kamis, 22 Juli 2021

SMK Ma, arif Sukoharjo

 

Emeriksaan Dan Perbaikan Sistem Rem Dan Roda

Jadwal Perawatan Berkala Sistem Rem dan Roda

Jadwal perawatan berkala sistem rem dan roda sepeda motor yang dibahas berikut ini adalah berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam keadaan biasa (normal). Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda motor dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir).

Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem rem dan roda yang sebaiknya dilaksanakan demi kelancaran dan pemakaian yang hemat atas sepeda motor yang bersangkutan. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu, tinggalTabel 1. Jadwal perawatan berkala (teratur) sistem rem dan roda
NoBagian Yang DiservisTindakan Setiap Capaian Jarak Tempuh
1Sepatu rem atau padPeriksa, bersihkan, dan stel bila perlu setiap 5.000 km
2Jarak main bebas remPeriksa dan stel setelah 500 km, 1.500 km, 3.000 km dan selanjutnya setiap 2.000 km
3Selang rem (khusus rem hidrolis)Periksa setiap 5.000 km dan ganti setiap 4 tahun sekali
4Minyak rem (khusus rem hidrolis)Periksa setiap 5.000 km dan ganti setiap 2 tahun sekali
5Ban dan rodaPeriksa setelah 1.000 km dan selanjutnya setiap 3.000 km

Sumber-Sumber Kerusakan Sistem Rem dan Roda

Tabel di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem rem dan roda yang umum terjadi pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan menentukan jalan keluarnya atau penanganannya (solusinya).

Tabel 2. Sumber-sumber kerusakan sistem rem dan roda

PermasalahanKemungkinan PenyebabSolusi (Jalan Keluar)
Daya rem kurang
  1. Minyak rem bocor pada sistem hidrolik
  2. Kanvas rem hangus
  3. Piringan rusak
  4. Terdapat angin pada sistem hidrolik
  5. Kanvas aus
  6. Permukaan kanvas terdapat oli
  7. Permukaan drum rusak/aus
  8. Jarak main tuas rem terlalu banyak
  1. Perbaiki atau ganti
  2. Ganti
  3. Ganti
  4. Buang angin
  5. Ganti
  6. Ganti
  7. Ganti
  8. Setel
Rem berbunyi
  1. Permukaan kanvas rem berkarbon
  2. Pad set habis
  3. Bearing roda rusak
  4. As roda belakang atau depan kendor
  5. Pad set hangus
  6. Terdapat benda asing pada minyak rem
  7. Lubang master cylinder tersumbat
  8. Permukaan kanvas rem licin
  9. Kanvas rem aus
  1. Perbaiki permukaan kanvas dengan amplas
  2. Ganti
  3. Ganti
  4. Kencangkan sesuai petunjuk
  5. Ganti
  6. Ganti  minyak rem
  7. Bongkar dan bersihkan master cylinder
  8. Bersdihkan dengan amplas
  9. Ganti
Gerak tuas rem kurang baik
  1. Ada udara pada sistem hidrolik
  2. Minyak rem kurang
  3. Kualitas minyak rem kurang baik
  4. As tuas rem aus
  5. Drum dan kanvas rem aus
  1. Buang angin
  2. Isi minyak rem sampai batas, buang udara
  3. Ganti dengan minyak rem yang  tepat
  4. Ganti
  5. Ganti
Minyak rem bocor
  1. Sambungan kurang kencang
  2. Selang retak
  3. Piston atau cup aus
  1. Kencangkan sesuai petunjuk
  2. Ganti
  3. Ganti piston dan / atau cup
Pemeriksaan Dan Perbaikan Sistem Rem Dan Roda,rem dan roda motor,sistem rem dan roda sepeda motor,pemeriksaan sistem rem dan roda sepeda motor,perbaikan sistem rem dan roda sepeda motor,service sistem rem dan roda sepeda motor,cara memperbaiki rem motor,cara merawat rem cakram motor,cara perawatan roda motor,perbaikan rem sepeda motor,cara memperbaiki rem sepeda motor

Gambar 1. Sistem Rem Dan Roda

Pemeriksaan Dan Perbaikan Sistem Rem Dan Roda

1. Sistem Pengereman

Jarak Main Bebas Handel Rem

Ukur jarak main bebas handel rem depan pada ujung handel. Jarak main bebas: 10–20 mm. Jika diperlukan penyetelan ulang, putar mur penyetelan rem depan sampai diperoleh jarak main bebas yang tepat

Catatan:

Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin lengan rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.

Jarak Main Bebas Pedal Rem

Ukur jarak main bebas pedal rem belakang pada ujung pedal rem. Jarak main bebas: 20-30 mm.Jika perlu disetel ulang, putar mur penyetel rem belakang sampai diperoleh jarak main bebas yang ditentukan.

Catatan:

Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin lengan rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.

Mengeluarkan Udara dari Saluran Minyak Rem

Udara yang terkurung pada saluran minyak rem dapat menjadi penghalang yang menyerap sebagaian besar tekanan yang berasal dari master cylinder, berarti mengganggu kemampuan pengereman dari disc brake. Keberadaan udara ditandai dengan ”kekosongan” pada saat menarik tuas rem dan juga lemahnya daya pengereman.Mengingat bahaya yang mungkin terjadi terhadap mesin dan pengemudi akibat udara yang terkurung tersebut, sangat diperlukan mengeluarkan udara saluran minyak rem setelah pemasangan kembali sistem pengereman dengan cara sebagai berikut:

  1. Isi tabung reservoir master cylinder hingga mencapai tepi batas lubang pemeriksaan. Ganti tutup reservoir agar tidak kemasukan kotoran.
  2. Pasang selang pada katup pembuangan caliper, dan masukan ujung yang satunya pada tempat penampungan.
  3. Tarik dan lepas tuas rem beberapa kali dengan cepat dan kemudian tarik tuas rem tersebut dan jangan dilepas.
    Longgarakan klep pembuangan udara dengan memutarnya seperempat putaran agar minyak rem mengalir ketempat penampungan, hal ini akan menghilangkan ketegangan dari tuas rem sehingga dapat menyentuh handel gas. Kemudian tutup klep pembungan udara, pompa dan mainkan tuas, dan buka klep pembuangan udara. Ulangi proses ini beberapa kali sampai kemudian minyak rem mengalir dengan gelembung-gelembung udara ke tempat penampungannya.
  4. Tutup katup pembuangan dan lepaskan sambungan selang. Isi tabung reservoir di atas garis lower limit.

Catatan:

Isi terus minyak rem pada tabung reservoir begitu diperlukan sementera pembuanngan udara dari sistem pengereman dilakukan. Jaga agar minyak rem tetap ada pada reservoir.
Hati-hati dengan minyak rem, cairan ini bereaksi kimia terhadap bahan-bahan cat, plastik dan karet.

2. Pemeriksaan Jarak Main Bebas Rantai Roda

  1. Putar kunci kontak ke posisi off dan masukan gigi transmisi ke dalam neutral, letakkan sepeda motor di atas standar utamanya.
  2. Periksa  jarak main bebas rantai roda yaitu: 25-35 mm.
  3. Jangan memeriksa atau menyetel rantai roda sementara mesin dalam keadaan hidup.
  4. Jarak main bebas rantai roda yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian rangka sepeda motor.

Penyetelan

  1. Longgarakan Mur poros roda belakang dan mur selongsong (sleeve nut)
  2. Setel tegangan rantai roda dengan memutar kedua mur penyetelan.
  3. Perhatikan bahwa posisi tanda penyesuaian pada penyetel rantai pada skala memberikan penunjukan yang sama untuk kedua sisi dari pada lengan ayun.
  4. Kencangkan mur selongsong roda belakang sesuai dengan torsi yang ditentukan yaitu: 4,5 kg-m.
  5. Kencangkan mur poros roda belakang sesuai dengan torsi yang ditentukan yaitu: 5,0 kg-m.
  6. Kencangkan kedua mur-mur penyetelan.
  7. Periksa kembali jarak main bebas rantai roda dan kebebasan perputaran roda.
  8. Periksa jarak main bebas pedal rem belakang dan setel kembali bila diperlukan.
  9. Lepaskan baut-baut pemasangan rumah rantai roda dan lepaskan rumah rantai roda.
  10. Lumasi rantai roda dengan minyak pelumas transmisi. Seka kelebihan minyak pelumas dari rantai roda

Pembersihan dan Pelumasan

  1. Jika rantai roda menjadi kotor sekali, rantai roda harus segera dibuka dan dibersihkan sebelum dilumasi.
  2. Buka penutup bak mesin kiri belakang
  3. Lepaskan klip pemasangan, mata penyambung rantai utama dan rantai roda
  4. Bersihkan rantai roda dengan minyak solar atau minyak pembersih lain yang tidak mudah terbakar dan keringkan.
    Pastikan bahwa rantai roda telah diseka dengan kering sebelum melumasinya dengan minyak pelumas
  5. Lumasi rantai roda dengan minyak pelumas transmisi (SAE 8090). Seka kelebihan minyak pelumas.
  6. Periksa rantai roda terhadap kerusakan atau keausan.
  7. Gantilah roda yang telah mengalami kerusakan pada penggelinding-penggelindingnya atau yang telah kendor sambungan-sambungannya.
  8. Ukur panjang rantai roda dengan cara memegangnya sehingga semua sambungan-sambungan lurus. Panjang rantai roda 41 pm 46 sambungan, standar 508, batas servis

Pemeriksaan Sproket

  1. Memasang rantai roda baru pada sproket yang aus akan mengakibatkan rantai roda yang baru tersebut akan mengalami keausan dengan cepat.
  2. Periksa rantai roda dan gigi-gigi sproket terhadap keausan atau kerusakan, gantilah bila perlu.
  3. Jangan memasang rantai roda baru pada sproket yang telah aus.
  4. Baik rantai roda maupun sproket harus dalam kondisi yang baik, jika tidak maka rantai roda yang baru akan cepat aus.
  5. Periksa baut dan mur pemasangan rantai roda dan sproket, kencangkan bila ada yang longgar.
  6. Pasang  rantai roda pada sproket.
  7. Pasang mata rantai penyambung utama dan lempeng mata rantai.
  8. Bagian belakang klip pemasangan yang terbuka harus menunjuk ke arah berlawanan dari pada arah perputaran rantai.

Dengan selalu melakukan perawatan dan perbaikan sistem rem dan roda maka sepeda motor akan selalu terjaga performa tingkat keamanannya pada saat dipergunakan.

DAN BAHAN GAMBAR DASAR TEKNIK MESIN

Oleh: Tofan Seh Ahmad
SMK Ma,arif Sukoharjo




Untuk mencapai tujuan menggambar yang baik, yaitu memenuhi standar, kita perlu mempersiapkan alat – alat gambar yang baik pula dan ditunjang dengan keterampilan menggunakakan alat - alat gambar. Tentu saja hanya bermodal peralatan yang lengkap, belum tentu dapat terampil menggambar, kalau tanpa latihan. Dengan peralatan sederhanapun, jika penggunaan alat – alat gambar dilaksanakan dengan baik, konsekuen dan disiplin, akan membantu didalam keberhasilan menggambar. Sekali lagi ketekunan, kerajinan,ke konsekuenan dan kedisiplinan dalam menggunakan alat, merupakan langkah awal untuk keberhasilan dalam menggambar teknik.

Alat – alat yang biasa dipakai dalam menggambar teknik mesin antara lain :

1.    Kertas Gambar

Dalam dunia teknik, kertas gambar yang digunakan adalah tipe A yang mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah distandarisasi. Kertas gambar yang dipergunakan mempunyai ukuran-ukuran yang telah dinormalisasikan. Ukuran yang paling banyak dipergunakan adalah seri A. Seri A ini mempunyai ukuran standar yang dinyatakan dengan membubuhkan 0 (nol) di belakang huruf A, dan ukuran-ukuran yang lebih kecil dengan membubuhkan angka 1 hingga angka 4. Ukuran standar, yaitu A0, mempunyai luas 1 m2, dengan perbandingan panjang terhadap lebar sebagai  :1 . Ukuran-ukuran berikutnya diperoleh dengan membagi dua ukuran yang mendahuluinya. Misalnya ukuran A3 mempunyai setengah ukuran A2, dan seterusnya.. Untuk membaca ukuran kertas gambar pada sisi panjangnya diletakkan mendatar. Kecuali untuk kertas ukuran A4, yang sisi panjangnya diletakkan vertikal.
Ukuran kertas gambar dari seri A dapat Sebagai acuan pokok kertas adalah tipe A0, kertas A0 ini mempunyai panjang 1189 mm dan lebar 841 mm (1189x841). Untuk ukuran turunannya, misal A1-A4 hanya menggunakan perbandingan sisi bujursangkar dengan diagonalnya.
Jika bujursangkar mempunyai sisi = x maka diagonalnya. Selanjutnya x dipakai sebagai lebar kertas gambar dan y sebagai panjang kertas gambar.

2.    Pena, Pensil atau Rapido

      Menggambar teknik dengan pensil lebih baik menggunakan pensil mekanik yang bisa diisi ulang (refill). Pensil mempunyai tingkat kekerasan dan aturan penggunaan pada jenis kertas gambar. Tingkat kekerasan pensil dimulai dari 9H (sangat keras) hingga 8B (sangat lunak).
    Untuk menggambar diatas kertas atau kertas kalkir dapat menggunakan pensil mekanik isi ulang dengan ketebalan 0,3 mm dan 0,5 mm. Pensil mekanik isi ulang tidak perlu meraut atau meruncingkan pensil. Dan bila digunakan untuk menarik garis akan diperoleh ketebalan yang sama. Ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7, dan 0,9 mm. Dan kekerasannya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H, dan 2H.
   Pena gambar terutama digunakan untuk menggambar diatas kertas transparan. Tinta yang dipakai harus bebas radiasi ultra violet agar tidak menimbulkan hambatan.

3.    Jangka

Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 – 200 mm, jangka menengah untuk lingkaran dari 20 – 100 mm, dan jangka kecil untuk lingkaran 5 – 30 mm. Disamping itu terdapat sebuah jangka untuk membuat lingkaran dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka pegas dan jangka orleon.
Jangka

4.    Penggaris/Mistar

Penggaris atau mistar adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Macam-macam penggaris;
a)   Penggaris biasa
Penggaris ini paling banyak digunakan dalam proses menggambar teknik. penggaris ini biasanya memiliki panjang 12 inch atau 30 cm yang terbuat dari plastik bening.
b)   Penggaris T
Sebuah penggaris T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris T dapat digunakan untuk menarik garis-garis horizontal dengan menekankan kepalanya pada tepi kiri dari meja gambar, dan menggesernya keatas atau ke bawah.
Penggaris T
Supaya hasil dari garis-garis horizontal dapat sejajar dengan benar, kepala dari penggaris ini harus betul-betul diikat pada daunnya.
c)   Penggaris segitiga
Sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki dan sebuah segitiga siku 600. Ukuran segitiga ini ditentukan oleh panjang 1, dan berkisar antara 100 sampai 300 mm.
Penggaris segitiga
d)   Sablon / mal
Sablon atau mal digunakan untuk menggambar teknik elektro antara lainnya. Penggaris sablon meliputi : mal lengkungan, mal bentuk, mal huruf dan mal untuk simbol-simbol elektro dan elektronika
Mal

5.    Peralatan lainnya

a)      Busur derajat
Busur derajat dibuat dari plastik atau aluminium. Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0 sampai dengan 1800. Alat ini digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut.
b)      Penghapus
Untuk menghilangkan atau mengganti garis maupun gambar yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu yang baik. Penghapus dibuat dari bahan karet atau dari bahan lain yang lunak. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak diinginkan dan tidak merusak kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau gambar dengan tinta, harus dipakai penghapus yang khusus.
c)     Pita gambar
Untuk menempelkan kertas gambar diatas papan gambar tidak lagi dipergunakan paku payung, karena akan merusak papan gambar, dan akan mengganggu pergerakan penggaris. Sekarang terdapat pita gambar yang akan menempelkan pita gambar pada papan gambar. Cellotape sudah tidak dipergunakan lagi sebagai pita rekat, karena daya rekatnya yang terlalu kuat sehingga akan merusak kertas gambar bila ingin melepas kertas gambar dari meja gambar. Pita gambar mempunyai daya lekat yang cukup untuk menempelkan kertas gambar, dan tidak merusak kertasnya jika dibuka.
d)      Papan gambar dan meja gambar
Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, dimana kepala dari penggaris T digeser. Papan gambar dibuat dari pohon cemara, kayu pohon linde, kayu lapis (plywood) atau hardboard. Namun belakangan ini sudah banyak papan gambar yang terbuat dari bahan jenis plastik paduan. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk ukuran kertas A0 mempunyai ukuran 1.200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm. Belakangan ini terdapat papan gambar yang telah dilapisi dengan alas kertas gambar.

DAN BAHAN GAMBAR DASAR TEKNIK MESIN

 


 

Untuk mencapai tujuan menggambar yang baik, yaitu memenuhi standar, kita perlu mempersiapkan alat – alat gambar yang baik pula dan ditunjang dengan keterampilan menggunakakan alat - alat gambar. Tentu saja hanya bermodal peralatan yang lengkap, belum tentu dapat terampil menggambar, kalau tanpa latihan. Dengan peralatan sederhanapun, jika penggunaan alat – alat gambar dilaksanakan dengan baik, konsekuen dan disiplin, akan membantu didalam keberhasilan menggambar. Sekali lagi ketekunan, kerajinan,ke konsekuenan dan kedisiplinan dalam menggunakan alat, merupakan langkah awal untuk keberhasilan dalam menggambar teknik.
MATERI SEBELUMNYA ==> KLASIFIKASIGAMBAR TEKNIK MESIN

Alat – alat yang biasa dipakai dalam menggambar teknik mesin antara lain :

1.    Kertas Gambar

Dalam dunia teknik, kertas gambar yang digunakan adalah tipe A yang mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah distandarisasi. Kertas gambar yang dipergunakan mempunyai ukuran-ukuran yang telah dinormalisasikan. Ukuran yang paling banyak dipergunakan adalah seri A. Seri A ini mempunyai ukuran standar yang dinyatakan dengan membubuhkan 0 (nol) di belakang huruf A, dan ukuran-ukuran yang lebih kecil dengan membubuhkan angka 1 hingga angka 4. Ukuran standar, yaitu A0, mempunyai luas 1 m2, dengan perbandingan panjang terhadap lebar sebagai  :1 . Ukuran-ukuran berikutnya diperoleh dengan membagi dua ukuran yang mendahuluinya. Misalnya ukuran A3 mempunyai setengah ukuran A2, dan seterusnya.. Untuk membaca ukuran kertas gambar pada sisi panjangnya diletakkan mendatar. Kecuali untuk kertas ukuran A4, yang sisi panjangnya diletakkan vertikal.
Ukuran kertas gambar dari seri A dapat Sebagai acuan pokok kertas adalah tipe A0, kertas A0 ini mempunyai panjang 1189 mm dan lebar 841 mm (1189x841). Untuk ukuran turunannya, misal A1-A4 hanya menggunakan perbandingan sisi bujursangkar dengan diagonalnya.
Jika bujursangkar mempunyai sisi = x maka diagonalnya. Selanjutnya x dipakai sebagai lebar kertas gambar dan y sebagai panjang kertas gambar.
lebih jelasnya, kertas gambar di bahas di SINI

2.    Pena, Pensil atau Rapido

      Menggambar teknik dengan pensil lebih baik menggunakan pensil mekanik yang bisa diisi ulang (refill). Pensil mempunyai tingkat kekerasan dan aturan penggunaan pada jenis kertas gambar. Tingkat kekerasan pensil dimulai dari 9H (sangat keras) hingga 8B (sangat lunak).
    Untuk menggambar diatas kertas atau kertas kalkir dapat menggunakan pensil mekanik isi ulang dengan ketebalan 0,3 mm dan 0,5 mm. Pensil mekanik isi ulang tidak perlu meraut atau meruncingkan pensil. Dan bila digunakan untuk menarik garis akan diperoleh ketebalan yang sama. Ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7, dan 0,9 mm. Dan kekerasannya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H, dan 2H.
   Pena gambar terutama digunakan untuk menggambar diatas kertas transparan. Tinta yang dipakai harus bebas radiasi ultra violet agar tidak menimbulkan hambatan.

3.    Jangka

Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 – 200 mm, jangka menengah untuk lingkaran dari 20 – 100 mm, dan jangka kecil untuk lingkaran 5 – 30 mm. Disamping itu terdapat sebuah jangka untuk membuat lingkaran dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka pegas dan jangka orleon.
Jangka

4.    Penggaris/Mistar

Penggaris atau mistar adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Macam-macam penggaris;
a)   Penggaris biasa
Penggaris ini paling banyak digunakan dalam proses menggambar teknik. penggaris ini biasanya memiliki panjang 12 inch atau 30 cm yang terbuat dari plastik bening.
b)   Penggaris T
Sebuah penggaris T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris T dapat digunakan untuk menarik garis-garis horizontal dengan menekankan kepalanya pada tepi kiri dari meja gambar, dan menggesernya keatas atau ke bawah.
Penggaris T
Supaya hasil dari garis-garis horizontal dapat sejajar dengan benar, kepala dari penggaris ini harus betul-betul diikat pada daunnya.
c)   Penggaris segitiga
Sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki dan sebuah segitiga siku 600. Ukuran segitiga ini ditentukan oleh panjang 1, dan berkisar antara 100 sampai 300 mm.
Penggaris segitiga
d)   Sablon / mal
Sablon atau mal digunakan untuk menggambar teknik elektro antara lainnya. Penggaris sablon meliputi : mal lengkungan, mal bentuk, mal huruf dan mal untuk simbol-simbol elektro dan elektronika
Mal

5.    Peralatan lainnya

a)      Busur derajat
Busur derajat dibuat dari plastik atau aluminium. Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0 sampai dengan 1800. Alat ini digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut.
b)      Penghapus
Untuk menghilangkan atau mengganti garis maupun gambar yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu yang baik. Penghapus dibuat dari bahan karet atau dari bahan lain yang lunak. Penghapus yang baik harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak diinginkan dan tidak merusak kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau gambar dengan tinta, harus dipakai penghapus yang khusus.
c)     Pita gambar
Untuk menempelkan kertas gambar diatas papan gambar tidak lagi dipergunakan paku payung, karena akan merusak papan gambar, dan akan mengganggu pergerakan penggaris. Sekarang terdapat pita gambar yang akan menempelkan pita gambar pada papan gambar. Cellotape sudah tidak dipergunakan lagi sebagai pita rekat, karena daya rekatnya yang terlalu kuat sehingga akan merusak kertas gambar bila ingin melepas kertas gambar dari meja gambar. Pita gambar mempunyai daya lekat yang cukup untuk menempelkan kertas gambar, dan tidak merusak kertasnya jika dibuka.
d)      Papan gambar dan meja gambar
Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, dimana kepala dari penggaris T digeser. Papan gambar dibuat dari pohon cemara, kayu pohon linde, kayu lapis (plywood) atau hardboard. Namun belakangan ini sudah banyak papan gambar yang terbuat dari bahan jenis plastik paduan. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk ukuran kertas A0 mempunyai ukuran 1.200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm. Belakangan ini terdapat papan gambar yang telah dilapisi dengan alas kertas gambar.